Al-Kisah Raker Lesbumi Sragen

judul gambar

Assalamu’alaikum warohmatulloh. Seruan itu terdengar dari bilik imam sholat jum’at. Menandakan dua raka’at sholat jum’at tertanggal 28 Oktober 2022 berakhir.

Lelaki berkupluk ala Gusdur itu masih bersarung, memasukkan sejumput tikar ke dalam mobilnya di tengah terik mentari yang begitu menyengat.

“Ameh nangdi, Le?” Bertanya ibunya padanya.

“Ajeng rapat, Mak.” Sahutnya.

“Rapat tek nganggo kloso, po ra saru?” Tanya sang ibu lagi.

“Mboten, Mak. Rencang-rencang pun kulino.” Jawab pria berkupluk ala Gusdur yang tak lain adalah Khoiron Al-Ayyubi, Ketua Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia) Sragen itu.

Selepas dialektika singkat itu terjadi, Khoiron berangkat menuju Sanggar Seni Tancep Sedap Malam Sukorejo Karangmalang Sragen.

Beberapa rekan sudah menunggunya untuk mempersiapkan pertemuan rapat kerja Lesbumi. Ada yang memindahkan gamelan, ada yang menyapu halaman, ada yang bersih-bersih lantai, ada yang memasang MMT, dan yang tidak kalah pentingnya ada yang menurunkan tikar-tikar dari mobil untuk digelar guna suksesnya rapat kerja siang itu.

MMT terpasang. Tertanggal di sana 28 Oktober 2022. Tanggal ini juga bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan memang rapat kerja ini sudah diniatkan jauh-jauh hari untuk bernisbat pada sumpah para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dari segala bentuk keterjajahan.

Di tengah terik yang menyengat itulah acara rapat kerja Lesbumi Sragen 2022 dimulai dengan bacaan ummul kitab Al-Fatihah. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan zikir dan tahlil yang dipimpin langsung oleh Bapak Maliki, ketua Tanfidziyah Karangmalang yang sekaligus menjadi pembimbing Lesbumi Sragen.

Setelah pembacaan zikir dan tahlil sebagai tabarrukan kelancaran acara siang itu, at-tausiah wal irsyadat pun disampaikan oleh Bapak K.H. Sriyanto selaku ketua PCNU Kabupaten Sragen. Dalam pesannya beliau menyampaikan, “Dalam berorganisasi di bawah naungan NU, kita harus sadar bahwa gerak kita adalah gerak NU, yang oleh karena itu kita harus melalui empat suluk ber-NU secara tertib, yaitu: at-ta’rif binahdhatil ‘ulama, al-a’mal binahdhatil ‘ulama, al-jihad binahdhatil ‘ulama, dan as-shabru binahdhatil ‘ulama, (red)” yaitu: mengenal NU secara komprehensive, bekerja dengan koridor yang telah ditetapkan NU, berjuang dengan ruh NU, dan bersabar dengan keadaan NU.

Dalam arahannya beliau juga menyampaikan bahwa untuk mensukseskan rapat kerja lembaga, tidak perlu bentuk implementasi yang muluk-muluk, cukup asalkan roda kerja bisa berputar saja itu sudah sangat bersyukur sekali. Terakhir sebelum beliau berpamit, karena masih harus ke beberapa titik rapat kerja lembaga NU yang lain, beliau memimpin do’a. Di antara do’a yang beliau panjatkan ialah agar supaya diperkuat persaudaraan antara kaum muslimin wa bil khusus persaudaraan di antara kaum nahdhiyyin.

Selepas berpamitnya bapak kiai, rapat kerja Lesbumi pun dimulai dengan berpegang pada empat pilar suluk ber-NU yang telah disampaikan oleh bapak kiai sebelumnya. Pada akhirnya, rapat kerja Lesbumi 2022 secara garis besar merumuskan untuk tidak canggung dan malu meminta kerjasama dengan lembaga NU lain dalam menyukseskan program kerja yang masih memiliki frekuensi yang sama.

Untuk hasil rapat kerja yang lebih khusus, Lesbumi Sragen berupaya merevitalisasi ajaran luhur walisongo yang syarat akan ruh keIslaman, yang selama ini sering terlupakan dan lambat laun ditinggalkan oleh keterlenaan dan kemanjaan manusia generasi masa kini terhadap teknologi dan radikal bebas budaya pop.

Bentuk konkrit dari revitalisasi ajaran luhur walisongo yang syarat akan ruh keIslaman tersebut ialah kembali merevitalisasi tembang mocopat di pondok-pondok pesantren dan lembaga-lembaga masyarakat lain yang masih berafiliasi dengan NU. Tentu untuk kerja luhur ini nantinya Lesbumi berupaya mengintegrasikan diri dengan RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah) dan Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia) NU hingga LTN-NU sebagai media publikasi resmi milik PCNU Sragen. Demikian.(brl)

Penulis: de GreyEditor: Jokowa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *