SRAGEN, Nusragenonline — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen menggelar apel akbar sebagai puncak peringatan Hari Santri Nasional 2024. Acara tersebut berlangsung di lapangan Desa Pantirejo, Kecamatan Sukodono, pada Selasa (22/10), dan dihadiri ribuan santri dari berbagai pondok pesantren serta masyarakat Sragen.
Apel akbar ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Hari Santri yang telah diadakan di seluruh kecamatan Kabupaten Sragen sejak awal Oktober. Ketua Panitia Hari Santri 2024 Sragen, Suranto, menyampaikan bahwa pemilihan Sukodono sebagai lokasi apel bertujuan untuk memeratakan acara peringatan di tingkat PCNU.

“Kami ingin kegiatan Hari Santri tidak hanya terpusat di kota, tetapi juga merata di berbagai kecamatan. Berbagai lomba untuk santri, baik di tingkat PCNU maupun MWCNU, telah digelar sejak 12 hingga 20 Oktober, melibatkan banyak pondok pesantren,” jelas Suranto.
Ketua Tanfidziah PCNU Sragen, KH Sriyanto, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran santri sebagai penjaga moral dan kepercayaan masyarakat. Ia mengingatkan bahwa santri tidak hanya harus kuat secara spiritual, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan zaman.

“Santri adalah individu yang tangguh dan dapat dipercaya. Sejarah telah membuktikan melalui resolusi jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy’ari, di mana santri berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu, santri masa kini harus mampu melanjutkan perjuangan ulama terdahulu dan menjawab tantangan zaman modern,” ujar Sriyanto.
Dengan mengusung tema “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan,” peringatan Hari Santri 2024 ini bertujuan untuk mendorong para santri agar terus berkontribusi di berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, dan teknologi. Sriyanto menegaskan, di era modern ini santri harus hadir di tengah masyarakat dan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan yang dihadapi.
Dalam momen yang penuh syukur ini, Sriyanto juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sragen atas pengesahan Peraturan Daerah (Perda) Pesantren dan Madrasah pada tahun 2024. Perda ini dianggap sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan santri dan perkembangan pesantren.

“Kami berterima kasih kepada eksekutif dan legislatif yang telah mengesahkan Perda Pesantren dan Madrasah. Ini adalah wujud nyata perhatian pemerintah untuk mendukung pengembangan pendidikan pesantren di Sragen,” ungkap Sriyanto.
Dalam apel akbar ini, panitia juga menyerahkan piala bagi para pemenang dari berbagai lomba yang telah digelar selama rangkaian peringatan Hari Santri. Beberapa lomba yang diadakan antara lain lomba khitobah, musabaqoh, puisi, Master of Ceremony (MC), film pendek, qiroah, dan berbagai lomba lainnya yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga serta badan otonom PCNU Sragen.
Perayaan Hari Santri Nasional di Sragen tahun ini, selain sebagai ajang refleksi spiritual, juga menjadi ruang pengembangan potensi dan kompetensi santri dalam berbagai bidang. Dengan dukungan pemerintah serta masyarakat, santri Sragen diharapkan dapat terus berkarya dan berperan aktif dalam membangun bangsa di masa depan.(Edi/Adib)