Ketua PCNU Sragen Berikan Motivasi dalam Pengukuhan Banser

judul gambar

SRAGEN– Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen hadir sekaligus memberikan motivasi kepada ratusan kader Barisan Ansor serbaguna (Banser), Selasa (31/05). KH. Sriyanto selaku Ketua PCNU Sragen itu hadir dalam acara pengukuhan pengurus Satkorcab Banser sekaligus pembaretan banser se-Kabupaten Sragen di Gedung Kartini, Sragen.

Ketua Tanfidiyah PCNU Sragen dalam sambutannya begitu membakar semangat anggota Ansor dan Banser yang hadir.

“Malam ini kalian sebagai Gp Ansor terutama Banser kalian akan menyambungkan sanad kepada para muazis, kepada para muharrik Nahdlatul Ulama yaitu sanad keilmuan, etismologis yang secara tidak langsung roh dan jiwa anda akan terhubung langsung kepada Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari”, ungkap Sriyanto.

Hal ini ia sampaikan karena sesuai apa yang dijanjikan Hadratus Syeikh “Barang siapa yang ngurusi Nu maka aku akui menjadi santriku dan barang siapa yang menjadi santriku akan aku do’akan husnul khotimah beserta dzuriyahnya”, kutip beliau.

Menurut Sriyanto Banser secara indeks conviden memiliki nilai paling tinggi di seluruh badan otonom NU.

“Banser secara indeks conviden memiliki nilai paling tinggi di seluruh badan otonom NU maka Banser yang setiap saat mengorbankan dan meluangkan waktunya baik yang berhubungan keagamaan maupun kebangsaan dan kemanusiaan banser selalu berada di gerbong terdepan”, tukas Sriyanto.

Ketua PCNU Sragen bersama pengurus PC GP Ansor dan senior Banser Sragen menjadi tamu kehormatan dalam pengukuhan Banser Sragen

Selanjutnya atas nama PCNU Kabupaten Sragen beliau mengucapkan selamat atas dikukuhkannya satkorcab dan pembaretan basner malam ini.

“Sriyanto juga menyampaikan jika sebagai generasi di NU merasa bangga dan nyaman karena 10 tahun yang akan datang eksistensi NU di Kabupaten Sragen ditentukan oleh GP Ansor dan Banser hari ini.

“Kalian adalah harapan NU, panjenengan semua adalah tumpuan NU 10 tahun yang akan datang maka saya pesan kepada kader NU terutama sahabat Banser : perbarui dalam niatan kita di NU, panjenengan menjadi penjaga, pelayan ulama terlebih di NU maka wajib mejaga para kyai NU”, tambahnya memotivasi para kader NU tersebut.

Diakhir sambutan beliau menyampaikan juga jika NU adalah organisasinya para Wali. Dari sebuah literatur mbah Hasyim menerima untaian tasbih dari mbah kholil bangkalan lafad yang pertama diucapkan adalah Ya Jabbar dan Ya Qohar.

“Maknanya apa, yaitu kita ber NU harus berhati-hati, kita harus berada dalam barisan tasbih jangan sampai keluar dari barisan kalau kalian keluar dari barisan struktur maka secara tidak langsung kita berani kepada para masyayikh  para ulama”, terang beliau.

Dengan penuh semangat ketua PCNU Sragen itu menegaskan bahwa barang siapa berani kepada NU beserta banomnya maka pasti akan hancur.

“Sejarah menunjukkan siapapun atau organisasi manapun yang berani kepada NU maka akan hancur seperti kebencian PKI kepada Nu yang akhirnya PKI ditumpas oleh banser”, kata Sriyanto.

Di akhir acara beliau beserta para senior Banser Sragen terutama yang pernah menadi Kasatkorcab dan ketua PC GP Ansor menerima cindera mata dan kalung kehormatan dari Penurus PC GP Ansor Sragen yang disematkan langsung oleh ketua Endro supriyadi. (Adib/cahyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *