Ketua PCNU Sragen Jadi Narasumber Sosialisasi Pancasila yang digelar BPIP

judul gambar

SRAGEN, Nusragenonline – Ketua Tanfidiyah PCNU Sragen KH Sriyanto didapuk menjadi salah satu narasumber dalam sosialisasi Pancasila yang di gelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Kegiatan dengan tema penguatan dan peran strategis perempuan Indonesia dalam membentuk generasi yang berkarakter Pancasila, dilaksanakan di pendopo rumah dinas Bupati Sragen, Senin (5/12).

Kepala BPIP RI Yudian Wahyudi menyampaikan perempuan merupakan ujung tombak dalam membentuk generasi pancasila. Hal tersebut disampaikan Yudian saat sosialisasi pancasila di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sragen Senin (4/12).

”Perempuan berperan mendidik anak, sebagai ibu, sebagai guru, sebagai pejabat dan sebagai aktifis. Keberhasilan dalam menanamkan pancasila juga sangat ditentukan oleh keberhasilan kita melibatkan kaum perempuan,” terangnya.

Salah satu bentuk dukungan yakni harus ada upaya mendukung perempuan dalam bidang ekonomi dan kebudayaan. Seperti Indonesia sebagai negara agraris, karena tanahnya subur, ekonomi dipegang oleh perempuan.

Sementara Wakil Kepala BPIP, Karjono menambahkan peran perempuan sangat besar. Sesuai Perpress nomor 7 tahun 2018 tentang BPIP, ada terkait arah kebijakan, garis besar haluan ideologi pancasila melibatkan perempuan.

Ketua Tanfidiyah PCNU Sragen berfoto bersama Kepala BPIP dan Narasumber

Secara implementasi praktek di lapangan, BPIP sudah mewujudkan aksi nyata dalam dukungan kebijakan yang maknanya sangat pancasila. ”Kami mendukung penuh kebijakan yang dilakukan Presiden. Misalnya membangun infrastruktur hingga batas negara. Dan menyamakan harga BBM dari papua sama dengan ibukota negara ini sudah aksi nyata pancasila,” terangnya.

Selanjutnya  Ketua Tanfidiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sragen KH Sriyanto yang hadir sebagai narasumber menyampaikan saat ini banyak pihak yang mencoba membenturkan pancasila dengan agama. Dengan maksud mencoba menurunkan tataran pancasila sebagai dasar negara.

”Bahwa disini Pancasila dan Agama tidak bisa ditabrakkan. Karena memiliki berbeda konsep. Bahwa di konteks agama dan pancasila berjalan beriringan,” terangnya.

Beliau juga menambahkan jika konteks Pancasila sebagai tataran di tengah, tidak condong arah manapun. Pancasila merupakan payung hukum dan value norma yang di amalkan dan dari agama (Edi, Cahyo, Ayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *