KARANGANYAR, NUSRAGENONLINE- Ketua Tanfidiyah didampingi Sekretaris PCNU Sragen menghadiri pembukaan rapat kerja (raker) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) sekaligus Lajnah Ta’lif wan Nasr (LTN-NU). Dua Lembaga dibawah naungan PCNU Sragen itu menggelar raker di rumah revolusi mental, Wahana Cipta Sanatria (WCS), Sumberbulu, Pendem, Mojogedang, Karanganyar, Jum’at (30/09).
Rapat kerja yang diselenggarakan dua Lembaga LTN-NU dan LPBI tersebut dibuka secara langsung oleh ketua Tanfidziah.
Ketua LTN-NU Joko Wahono dalam sambutannya menyampaikan sebagai Lembaga yang didalam kepengurusannya banyak kader Nu yang baru maka tidak dapat lepas dari koordinasi dengan pengurus Lembaga yang lama.
”Kita dalam membuat progam tentunya tidak boleh meninggalkan progam lama, artinya progam lama bisa kita evaluasi dan kita adopsi sehingga dapat kita sesuaikan zaman dengan saat ini,” imbunnya.

Sementara itu Ketua LPBI NU Kusni Mubarok menyampaikan dalam rangka misi kemanusiaan LPBI NU Kabupaten Sragen akan bersama-sama membahas kegiatan kedepan agar dapat singkron.
”Dengan berbagai pengalaman pribadi-pribadi kedepannya bisa saling tukar pengalaman dan menjadikan LPBI NU Lembaga yang mampu menjalankan tugas sebagai Lembaga Penanganan Bencana dan Perubahan Iklim yang professional,” ujarnya.
Selanjutnya ketua Tanfidziah H. Sriyanto dalam menyampaikan sambutannya memberi penekanan kepada seluruh pengurus Lembaga LTN-NU dan LPBI sebagai pengurus siap dan tidak siap telah tergabung dalam Lembaga Organisasi maka harus siap mempertanggungjawabkan secara Bersama.
”Bukan perkara mau dan tidak mau, artinya roda organisasi harus tetap berjalan sehingga harus dipertanggungjawabkan secara bersama. LTN-NU dan LPBI harus memiliki visi misi dalam kerja organisasi, ” terang ketua Tanfidziah dalam sambutannya.,

Ditambahkan harapan ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Sragen agar Lembaga cabang mampu membentuk koordinator di setiap kecamatan.
”kedepannya Lembaga NU Cabang harus mampu membentuk sub coordinator disetiap kecamatan. Seperti contoh LTN-NU, jika setiap kecamatan memiliki 5 anggota maka setiap kegiatan NU di kecamatan dapat ter-ekpos di Media NU Sragen,” terangnya dalam mengakhiri pembukaan Rapat Kerja LTN-NU dan LPBI NU. (suf/ed)