KH. Muhammad Abbas Billy, Meneguhkan Sikap Tawasuth dan Ajak Masyarakat Berkualitas di Sidoharjo

judul gambar

SIDOHARJO, Nusragenonline – KH. Muhammad Abbas Billy Yachsy, MA, Pengasuh Pesantren Nahdlatul Ummah di Buntet Cirebon, Jawa Barat, menjadi figur yang sangat dekat di kalangan Banser. Ketegasan dan keberanian beliau menjadi sumber inspirasi bagi para anggota Banser.

Dalam tausyiahnya pada Pengajian Rutin Ahad Wage MWCNU Sidoharjo, Sragen, KH. Muhammad Abbas Billy menyoroti taktik yang digunakan oleh kelompok Wahabi. “Wahabi membiaskan dirinya dengan membuat lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, dan sekolah dengan nama-nama yang umum digunakan oleh warga Nahdliyyin. Namun, yang perlu diwaspadai adalah kurikulum dan muatan yang mereka sampaikan, yang berfaham Wahabi,” tegasnya.

Beliau juga menekankan pentingnya kembali kepada nilai-nilai mendasar agama Islam. “Jika kita melihat nilai-nilai agama Islam, Nabi Adam AS sebagai manusia pertama dan kakek-nenek moyang kita, diberikan perintah untuk mengamalkan tiga syariat Islam: menikah, melindungi alam, dan menjauhi kekerasan,” jelasnya dengan tegas.

Sambutan yang tak kalah menarik datang dari Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Sidoharjo, KH. Dr. Amin Ary Wibowo, S.Ag, M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menekankan komitmen MWCNU Sidoharjo untuk memperkuat identitas dan keyakinan, dengan visi yang jelas untuk mewujudkan peradaban Islam di dunia.

“MWCNU Sidoharjo terus meneguhkan jatidiri dan iktikad dengan wawasan untuk menghela proses perwujudan peradaban Islam di dunia, khususnya perwujudan masyarakat Indonesia baru. Masyarakat yang berkualitas, mengedepankan nilai-nilai karakter umum dari pola Ahlussunnah waljamaah, seperti sikap tawasuth (moderat), tawazun (berimbang), ta’adul (berkeadilan), dan tasamuh (toleran),” ungkapnya dengan penuh semangat.

Dalam kegiatan pengajian yang dihadiri oleh ribuan jamaah, politisi PKB dan Anggota DPRRI, Hj. Luluk Nurhamidah, turut memberikan dukungan. Beliau menggarisbawahi pentingnya upaya pengembangan kebun rakyat berbasis lahan pekarangan sebagai langkah nyata yang dapat menyentuh langsung masyarakat.

“Memberdayakan dan memanfaatkan setiap lahan pekarangan menjadi pertanian terintegrasi akan menjadi sumber ketahanan pangan berbasis ketahanan pangan keluarga dan komunitas,” imbuh Hj. Luluk Nurhamidah, menunjukkan komitmen politiknya dalam mendukung inisiatif pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.

Penulis: HamzahEditor: LTN NU Sragen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *