SRAGEN – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen bersama Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) Sragen kembali menggelar halal bihalal. Kegiatan yang kelima kalinya sejak tahun 2018 ini dilaksanakan di sendang ontrowulan komplek New Kemukus, Senin (30/5).
Hadir dalam silaturahmi tersebut, Bupati Sragen, Wakil Bupati
Ketua PCNU Sragen, Sriyanto dalam sambutannya menyampaikan jika agenda rutin yang sudah berjalan lima tahun ini dapat terlaksana dengan lebih kondusif paska pandemi covid-19.
ia juga membeberkan tentang sejarah halal bihalal yang telah lahir sejak abad ke-18 di masa Raja Mangkunegara I Surakarta atau yang dikenal Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyowo.
“Merujuk dari berbagai literatur Halal Bihalal sudah lahir sejak abad ke-18 di masa Raja Mangkunegara I Surakarta yang saat itu menggunakan istilah pisowanan, Raden Mas Said mengumpulkan para bawahan dan prajurit di balai astaka untuk melakukan sungkem kepada raja dan permasyuri selepas perayaan idul fitri”, kata Sriyanto.
Ketua PCNU Sragen tersebut juga menyampaikan jika istilah halal bihalal juga di populerkan oleh KH. wahab hasbullah setelah Indonesia Merdeka tahun 1945.
“Pada tahun 1948 Bung Karno memanggil Kh Wahab ke istana negara untuk dimintai pendapat dalam mengatasi situasi politik Indonesia yang tidak sehat, kemudian KH wahab memberi saran untuk mengadakan silaturahim dalam bingkai Halal Bihalal”, tambahnya.

Selanjutnya ketua PDM Muhammadiyah Sragen Abdullah afendi lebih mengapresiasi para santri Kh Ahmad Dahlan dan KH Wahid Hasyim yang berkumpul di suatu tempat yang luar biasa yang biasanya tidak seperti ini.
“Hari ini momentum menjadikan Kemukus berubah agar tidak ada lagi image yang jelek, itu yang terpenting”, katanya.
Abdullah Afendi juga mengungkapkan tentang kebersamaan antara dua ormas terbesar tersebut harus terus dijaga.
“dengan adanya pertemuan silaturahim ini kita akan lebih mengutamakan sesuatu yang pokok atau yang penting”, tambahnya.
Sementara itu Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengajak para jamaah untuk bersama-sama menjaga nama baik Gunung Kemukus.
“Konsisten dan komitmennya pemerintah untuk merubah hal yang menjadi baik ini tidak mungkin bisa tanpa dukungan semua warga masyarakat”, ungkap Bupati.
Bu Yuni juga menambahkan agar kegiatan rutin antara dua Nu dan Muhammadiyah ini terus dilestarikan di Sragen siapapun Bupatinya.
“Pak Kyai harus bisa mempengaruhi bupati untuk tetap meneruskan agenda halal bi halal ini”, tukas beliau. (nina/isna)