SRAGEN, Nusragenonline – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen menggelar Apel Kebangsaan Penggerak Nahdlatul Ulama yang menggugah semangat persatuan dan nasionalisme. Acara ini berlangsung di lokasi yang begitu indah, yaitu di Umbul Tirto Nirmala Bayanan, Sambirejo, Sragen, dan diikuti oleh sekitar 3.000 kader penggerak NU yang datang dari berbagai penjuru Bumi Sukowati (15/10/2023).
Rangkaian acara dimulai sejak Sabtu malam, 14 Oktober, dengan Khotmil Qur’an dan bersholawat bersama para kyai dan santri. Pada tengah malam, kader penggerak NU berkumpul untuk mengikuti acara mujahadah Kubro yang dipimpin oleh KH. Maksum Abi Dardak, Mustasyar PCNU Sragen.
Pagi harinya, sebelum Apel Kebangsaan dimulai, mereka melaksanakan sholat subuh berjamaah dengan Imam Kyai Abdul Jalil dan dilanjutkan dengan Wali Qutuban yang dipimpin oleh KH Ahmad Riyad Mushoffa, Rois Syuriah PCNU Sragen.

Acara puncak Apel Kebangsaan diadakan di kompleks objek wisata Bayanan dan dihadiri oleh seluruh kader penggerak serta tamu undangan. Turut hadir juga Wakil Bupati Sragen beserta forkopimda, Camat se Kabupaten Sragen, dan tamu undangan dari berbagai lintas iman di Kabupaten Sragen.
Ketua Panitia Apel, Maryadi, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahim antara kader NU, baik secara struktural maupun kultural. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan upaya menyambut Hari Santri Nasional 2023 dan memperkuat komitmen terhadap ideologi Pancasila dan UUD 1945.
Agus Endarto, Wakil Ketua PCNU Sragen yang bertanggung jawab atas kegiatan ini, menekankan tema Apel Kebangsaan Penggerak PC NU Sragen, yaitu “Jihad Santri, Jaya Negri” sebagai semangat bagi warga dan kader NU, baik dalam segi kultural maupun struktural, untuk tetap berkomitmen menjaga kedaulatan negara dan tidak terpecah belah oleh isu adu domba.
Endarto juga menambahkan bahwa Umbul Tirto Nirmala Bayanan memiliki sejarah dakwah yang kuat, yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat Bayanan, termasuk legenda Gong Bayan dan umbul air hangatnya.

Pada puncak acara, Ketua PCNU Sragen, KH Sriyanto, mengajak seluruh kader penggerak NU untuk terus berkhidmat dalam jamiah Nahdlatul Ulama dan menjadi penggerak NU di lingkungan sekitarnya. Sriyanto juga menekankan bahwa menjadi kader penggerak NU bukan hanya untuk struktural NU semata, tetapi harus menjadi penggerak di sekitarnya.
“Menjadi kader bukan demi menjadi sturktural NU saja namun haus mampu dan siap menjadi pengerak bagi dirinya sendiri dan sekitarnya”, kata KH sriyanto.
KH Sriyanto menjelaskan Kader Penggerak NU terdiri dari kader yang memiliki cita-cita besar dalam menjaga, mempertahankan, sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.