JAKARTA, Nusragenonline – Beberapa program strategis Nahdlatul Ulama telah dirumuskan dalam komisi program Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2023. Program-program tersebut, seperti transformasi digital, akselerasi penguasaan teknologi, gerakan keluarga maslahah NU, dan kaderisasi, telah dibahas dengan seksama pada malam Senin (18/9/2023) setelah shalat isya hingga pukul 23.30 WIB.
Puluhan musyawirin yang terlibat dalam pembahasan berasal dari pengurus NU di tingkat pusat (PBNU), tingkat wilayah (PWNU), lembaga badan otonom (Banom), akademisi, dan praktisi yang terkait dengan pembahasan.
“Pembahasan materi komisi program kerja Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023 secara resmi kami nyatakan dibuka,” kata Alissa Wahid, pimpinan sidang, saat membuka diskusi Komisi Program Kerja NU 2023 di Gedung Serbaguna 1 Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.
Musyawarah dimulai dengan paparan Koordinator Komisi Program Konbes NU 2023, Alissa Wahid, mengenai program NU yang telah dijalankan oleh Lembaga dan Badan Otonom serta Pengurus NU pada setiap tingkatan. Musyawirin dipersilakan untuk menyebutkan program-program yang telah terlaksana tetapi belum disebutkan.
Program yang telah terlaksana dikelompokkan menjadi 4 program, yaitu:
- Memperkokoh transformasi Aswaja.
- Pengembangan kualitas SDM NU.
- Peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi.
- Penguatan organisasi, kelembagaan, dan jaringan.
Kemudian, dilanjutkan dengan usulan pengembangan program kerja NU melalui Konbes NU 2023, yang diarahkan pada visi kepemimpinan PBNU untuk merawat jagat membangun peradaban dengan semangat khidmah inklusif.
Tema “Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan” berfokus pada transformasi digital, penguasaan teknologi kekinian (AI), serta memenuhi hak dan hajat hidup rakyat di akar rumput. Selain itu, juga dibahas peraturan perkumpulan 2022 tentang klasifikasi struktur pengurus.
Alissa menjelaskan, “Ini mungkin membutuhkan gagasan dan penajaman dari hadirin sekalian dalam pengembangan program NU ke depan tahun 2023-2025, yang juga telah dibahas dalam pidato ketua umum tadi pagi, yaitu visi yang mendampingi umat memenangi masa depan.”
Usulan program kerja tersebut akan diimplementasikan melalui beberapa strategi, seperti:
- Transformasi digital, termasuk integrasi sistem manajemen NU dalam ekosistem digital, peningkatan literasi digital, pengembangan sistem big data, peningkatan infrastruktur digital, dan pelatihan literasi digital untuk seluruh stakeholders NU.
- Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU), yang mencakup berbagai kegiatan seperti bimbingan keluarga, bimbingan anak dan remaja, pencegahan stunting, pelatihan kewirausahaan, dan lainnya.
- Akselerasi penguasaan teknologi, dengan fokus pada meningkatkan pemahaman dan keterampilan teknologi di antara para Bapak Kiai, Bu Nyai, Asatidz di madrasah dan pesantren, serta seluruh warga NU.
- Cinta Lingkungan Hidup, dengan upaya mengurangi sampah plastik, menjadikan sampah sebagai komoditas yang produktif melalui pengolahan yang benar dan berkelanjutan.
- Penguatan Peran NU dalam membangun peradaban dunia, termasuk kontribusi NU dalam berbagai tantangan global, seperti resolusi konflik di Myanmar, situasi di Afghanistan, dan masalah-masalah lainnya.
- Penguatan peran NU dalam membangun ukhuwah wathaniyah, dengan pengembangan inisiatif kerja sama lintas iman dan lintas latar belakang dalam berbagai program kemaslahatan bangsa.
- Pendirian lembaga pendidikan, layanan kesehatan, dan BUMNU sebagai pemenuhan kriteria klasifikasi struktur pengurus NU di tingkat wilayah dan cabang.
Pimpinan sidang mempersilakan musyawirin untuk menyampaikan usulannya, yang meliputi penguatan Aswaja Nahdliyah melalui strategi komunikasi digital, penyediaan rumah murah, peningkatan kapasitas kader, pendirian fasilitas kesehatan, konsultasi kesehatan melalui aplikasi, pengiriman kader ke wilayah-wilayah untuk dakwah Aswaja An-Nahdliyah, dan peningkatan kegiatan besar NU di luar Jawa.